Kamis, 03 Juni 2010

Pengertian Manusia

Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri,manusia saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya.Manusia juga merupakan mahluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna,kelebihan yang dimiliki manusia tidak dimiliki oleh mahluk yang lainnya.

Meskipun begitu banyak pendapat mengenai asal mula manusia diciptakan,ada beberapa ahli yang berpendapat bahwa manusia berasal dari sebuah evolusi dari seekor moyet yang lama kelamaan berevolusi menjadi manusia.

Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta,rasa keibuan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.

PERSAMAAN dan PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHLUK LAIN.

Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.

Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang, sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.

bab9 Manusia dan Kegelisahan

Kegelisahan dalam diri manusia dapat timbul sewaktu – waktu tanpa atau dengan diharpkan kehadirannya. Banyak faktor yang yang mempengaruhi dan menimbulkan kegelisahan dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan dan dialami oleh manusia pada dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri karena semua manusia memiliki hati, perasaan dan pikiran.

Kegelisahan pada diri manusia biasanya sangat erat kaitannya dengan sebauh kata “Tanggung Jawab”. Baik secara individual, sosial maupun religius. Jika usaha yang telah kita lakukan untuk mempertanggung jawabkan mengalami kesulitan dan kendala, kegagalan atau tidak berhasil maka secara langsung otak kita akan terkoneksi dengan yang direspon “Kegagalan dan permasalahan”. Dengan kata lain terkoneksi dengan hati, perasaan dan pikiran. Baik disadari atau tidak disadari. Begitu pula jika yang telah dilakukan telah memcapai titik maksimum dan berhasil maka kita sendiri tidak luput dari permasalahan dan kegelisahan, sebagai conth kegelisahan untuk mempertahankannya dan sebaginya.

Bentuk – bentuk kegelisahan dalam diri manusia dapat mnjelma dalam suatu bentuk, seperti ;

1. Keterasingan

Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu (1) Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan. (2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun bias bersumber pad afaktor yang pertama.

2. Kesepian

Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkunga sehingga merasa sepia tau kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.

3. Masih banyak lagi…

gberasal dari bahasa gelisah yang artinya tidak nyaman, tidaktenteram, merasa cemas, khwatir yang porsinya berlebihan dan terus – menerus. Dapat dikatakan sebagai suatu kewajaran jika setiap manusia mengalami kegelisahan dalam diri dan hidupnya dan hal ini dikarenakan sebagai resiko yang harus diterimanya atau kodrat.

bab3 Manusia Dan Cinta Kasih

I. PENDAHULUAN

Makalah ini membahas mengenai manusia dan cinta kasih. Sebelum makalah ini dibahas semakin jauh, secara singkat saya akan mulai membahas mengenai manusia dan juga tentang cinta itu sendiri.

Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia). Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.

Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman menperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu di titik beratkan pada perasaan dan cerita romantika. Tetapi, pengertian akan natur dari cinta akan membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan ini.

II. ISI

Secara singkat pada bahagian pendahuluan telah dijelaskan mengenai manusia dan cinta tersebut, tetapi sekarang pada bagian ini kita akan membahas mengenai manusia itu secara lebih terperinci.

Ada banyak versi mengenai manusia, dan tergantung dari dan berdasarkan apa orang lain menngertikan mengenai manusia tersebut.

Dari segi psikologis pendidikan manusia itu dapat memiliki hakikat sebagai berikut:

· Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

· Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.

· Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

· Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.

· Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati

· Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas

· Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.

· Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

Dan pembagian manusia diatas berdasarkan psikologis pendidikan.

Dari segi biologis, manusia dapat dijelaskan kedalam beberapa ciri – ciri antara lain: ciri – ciri fisik. manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens.

Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan ada nya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari). Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria. Setelah ciri – ciri fisik ada juga ciri – ciri mental. Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut Pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan. Juga terdapat habitat manusia itu sendiri. Pandangan konvesional dari evolusi manusia menyatakan bahwa manusia berevolusi di lingkungan dataran sabana di Afrika. (lihat Evolusi manusia). Teknologi yang disalurkan melalui kebudayaan telah memungkinkan manusia untuk mendiami semua benua dan beradaptasi dengan semua iklim. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, manusia telah dapat mendiami sementara benua Antartika, mendiami kedalaman samudera, dan ruang angkasa, meskipun pendiaman jangka panjang di lingkungan tersebut belum termasuk sesuatu yang hemat. Gaya hidup asli manusia adalah pemburu dan pengumpul, yang diadaptasikan ke sabana, adegan yang disarankan dalam evolusi manusia. Gaya hidup manusia lainnya adalah nomadisme (berpindah tempat; terkadang dihubungkan dengan kumpulan hewan) dan perkampungan menetap yang dimungkinkan oleh pertanian yang baik. Manusia mempunyai daya tahan yang baik untuk memindahkan habitat mereka dengan berbagai alasan, seperti pertanian, pengairan, urbanisasi dan pembangunan, serta kegiatan tambahan untuk hal-hal tersebut, seperti pengangkutan dan produksi barang.

Selain segi biologis, manusia juga di pandang dari segi kerohanian. Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai “orang manusia” terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, adalah perdebatan di antara organisasi agama mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam istilah kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama. Ada beberapa sistem kepercayaan yang dianut manusia, antara lain animisme, dinamisme, mistiksme, lalu politeisme, dan sekarang manusia menganut monoteisme.

Juga dapat di tinjau dari segi kebudayaan dan peradaban. Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai “orang manusia” terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, adalah perdebatan di antara organisasi agama mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam istilah kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama.

Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman menperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu di titik beratkan pada perasaan dan cerita romantika. Tetapi, pengertian akan natur dari cinta akan membantu kita semua untuk lepas dari ketidakjelasan ini.

Gary Chapman didalam bukunya “ Lima bahasa cinta untuk bujang”(the five love language for single) menyatakan bahwa ada dua macam cinta: Jatuh cinta (tahap obsesi dari cinta) dan cinta yang didasarkan atas janji (sumpah). Dengan melihat kedua jenis cinta ini, kita akan dimampukan kita untuk melihat cinta dengan lebih jelas lagi.

Jatuh Cinta merupakan “pengalaman cinta” yang alami (berdasarkan naluri kita) dan ini telah menjadi satu bagian dari pembentukan psikologi manusia. Pria dan wanita pada umumnya memiliki kemungkinan yang besar untuk mengalami jenis cinta ini. Tetapi, karena natur dari cinta ini berdasarkan naluri kita, tahapan cinta ini bisa menyebabkan kita membentuk suatu kebiasaan yang terpaku pada obsesi (dimana ini sangat tidak sehat) mereka selalu menjadi buta terhadap realita diri dan orang yang mereka cintai. Obsesi ini akan bergerak seperti virus dimana ini akan membuat orang kehilangan rasionya. Orang yang berada dalam tahapan cinta ini akan selalu percaya bahwa orang yang ia cintai itu merupakan orang yang paling sempurna.

Ciri dari orang yang sedang jatuh cinta ada tiga :

· Lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,

· Lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan

· Lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.

Saya juga mengutip berbagai macam pengertian dan jenis cinta, yaitu:

· Cinta berjenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis ini, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

· Cinta yang memiliki jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi
kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta ini adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya
menyambung tali kasih sayang.

· Jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan.

· Cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis ini bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir
tak menyadari apa yang dilakukan. Seperti contoh cinta Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

· Cinta yang rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk mengerjakan hal yang penting, membelanya meskipun salah.

· Cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak.

· Cinta rindu. Rindu adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta.

· Perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu.

Rabu, 02 Juni 2010

Bab 5 Manusia dan Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, elok, permai, cantik, bagus dan sebagainya. Sedangkan benda yang memiliki sifat yang indah berarti merupakan hasil dari seni.
Kindahan adalah indentik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama atau abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, selain itu keindahan bersifat universal yang artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu, tempat, selera mode, dan kedaerahan atau lokal.

Sulit sebenarnya untuk kita menyatakan apakah keindahan itu. Keindaha itu merupaka suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas, keindahan akan baru terlihat apabila telah dihubugkan dengan suatu hal yang berwujud atau suatu karya.
Keindahan dapat pula dibedakan dalam perbedaan luas pengertiannya, yang terdiri:
Keindahan dalam arti luas.
Keindahan dalam arti estetis murni.
Keindahan dalam arti terbatas yang berhubungan dengan pengelihatan.

Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dahulu. Misalkan Plato menyebutkan tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedangakan aristoteles menyebutkan tentang keindahan itu adalah sesuatu yang baik dan menyenangkan. Keindahan dalam arti luas meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Untuk keindahan dalam arti estetis murni menyangkut dalam pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang di cerapnya. Sedangkan keindahan dalam arti terbatas meliputi segala sesuatu yang dicerapnya melalui penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Nilai ekstrinsik dan instrinsik

Nilai ekstrinsik merupakan sifat baik dari suatu benda sebagai suatu alat atau sarana untuk sesuatu hal yang lainnya. Yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.

Nilai Instrinsik merupakan sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

Kotemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmatimenurut selera seni dan selera biasa. Keinidahan yang di dasarkan oleh selera seni di dukung oleh kotemplasi dan ekstansi.

Kotemplasi adalah dasar dalam diri yang indah yang memciptaka sesuatu yang indah. Sedangkan ekstansi adalah dasar diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungakan dengan dasar luar diri manusia makan terjadi suatu penilaian bahwa sesuatu yang indah.

Keserasian
Keserasian merupakan dasar kata serasi yan artinya cocok, kena bendar dan sesuai. Sebagian ahli pikir menjelaskan kindahan bahwa pada dasarnya adalah suatu kualitas / pokok tertentu yang berada pada suatu hal. Kualitas yang paling disebut kesatuan(unity),keselarasan(harmoni),kesentangkupan(Sysmetri),keseimbangan(balance),keterbalikan (kontras). Selanjutnya keindahan itu tersesun dari keselarasan dan keterbalikan. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan yang tehubung yang serasi dengan antara benda yang di antara benda tersebut terdapat seorang pengamat.

Bab 11 Manusia Dan Harapan

Pengertian Harapan
Merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam hidup. Harapan merupakan keinginan yang yang timbul dari hati yang berati supaya keinginan tersebut terjadi dan harapan ini juga menyangkut masa depan seseorang yang menginginkan dirinya berubah. Harapan juga mempunyai hubungan dengan kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dan diri sendiri. Suatu timbul ketika seseorang sudah melakukan berbabgai upaya dan melakukkan kegiatan yang ingin diwujudkan tanpa mengenal lelah, sehingga terciptalah suatu harapan agar hasil dari kerja terus tersebut memuaskan dan menjadi hasil yang terbaik didalam hidupnya.
Kepercayaan
Bisa disebut juga keyakinan, mengakui akan keberadaan sesuatu yang sifatnya benar adanya. Kepercayaan identik dengan Agama, kenapa? saya juga bingung hahaha becanda… back to artikel, karena sebuah kepercayaan itu timbul dari naluri dan hati seseorang untuk meyakini, untuk mempercayai suatu paham yang dianut sampai akhir menutup mata dan tak kan rela bila pahamnya diinjak-injak oleh seseorang dan bahkan suatu kaum. Dengan contoh seperti Isarael dengan Palestina, betapa sakitnya jiwa, betapa sakitnya fisik ini, betapa sakitnya kepedihan yang ditanggung oleh negara Palestina, dengan senangnya negara Israel menginjakkan kakinya ke Tanah Palestina dan mengklaim perbatasan dari negara Palestina. Sebuah kenyataan yang tidak bisa di elakan lagi, dan bahkan negara-negara Arab pun tak berkutik dengan penginjakan tersebut. Sebagai kaum muslim semestinya kita bersatu untuk membela saudara kita. Dengan ini sebuah kepercayaan tersebut tak berlaku bagi suatu kaum yang tidak mau membela saudara se-kaumnya tersebut, sungguh ironis.
Harapan Terakhir
Merupakan suatu keinginan disaat seseorang sudah putus asa dan sudah pasrah akan harapannya tersebut, tetapi dia yakin akan harapannya tersebut. Tindakannya itu merupakan langkah yang terakhir dilakukkannya setelah ia berjuang dan berusaha disertai doa yang menjadikkan harapan tersebut merupakan harapan yang paling akhir baginya. Mungkin banyak dari kita berpikiran bahwa harapan terkhir merupakan harapan disaat bila seseorang sudah tidak bisa lagi bangkit atau bisa dibilang sudah ajalnya atau MATI!!! tetapi artinya bisa berbeda-beda. Tergantung situasi dari keadaanya tersebut.

Bab 1 Tinjauan Tentang Ilmu Budaya Dasar

A. Pendahuluan
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Hal ini perlu, karena dirasakan kekurangan pada system pendidikan kita, baik pada tingkat menengah, maupun pada tingkat perguruan tinggi. Tanpa memungkiri banyak faktor-faktor lain yang menyebabkannya, salah satu yang penting adalah system pendidikan kita.
Jadi secara singkat dapat dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan :
1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya sendiri dan mengapa.
2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubunga nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
3. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbukanilai-nilai dianutnya.
4. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Latar belakang diberikannya IBD, selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di perguruan tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana.
B. Ilmu Budaya Dasar Sebagai Bagian Dari Mata Kuliah Dasar Umum
Ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi. Baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut:
1. Berjiwa pancasila
2. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3. Memiliki wawasan komprehensif
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat.
C. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Bab 7 (Manusia Dan Keadilan)


A. Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. Kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhaap proporsi tersebut berarti ketidak adilan.
B. Keadilan Sosial
Berbicara tentang keadilan, anda tentu ingat akan dasar Negara kita ialah Pancasila. Sila kelima pancasila, berbunyi : “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan kebudayaan.
Untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
  • Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  • Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
  • Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
  • Sikap bekerja keras
  • Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
C. Berbagai Macam Keadilan
A. Keadilan legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa eadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya yang paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat plato itu disebut keadilan moral.
B. Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
C. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.
D. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Agama dan Hukum.
E. Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya.
F. Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama aik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
  • Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral
  • Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
G. Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Oleh karena tiap manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya di langgar, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.