Minggu, 02 Desember 2012

Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan  aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan dan merupakan aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya.

Sumber-sumber Dana
Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan modal yang mana modal tersebut dapat berupa modal sendiri atau modal asing ataupun keduanya.
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman dan pihak peminjam berkewajiban mengembalikannya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Keuntungannya yaitu jumlah pinjaman yang takterbatas atau tersedia dalam jumlah banyak.
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan biasanya hanya dalam jumlah yang terbatas. Keuntungannya tidak ada kewajiban mengembalikan modal .
Biaya Kebutuhan Investasi
Komponen umum:
1.       Biaya prainvestasi
a.       Biaya pembuatan studi
b.      Biaya pengurusan izin
2.       Biaya pembelian aktiva tetap:
a.       Berwujud: tanah, mesin, bangunan, peralatan, inventaris kantor, dll.
b.      Tidak berwujud: goodwill, hak cipta, lisensi, marek dagang.
3.       Biaya oprasional:
a.       Upah atau gaji karyawan
b.      Biaya listrik
c.       Biaya telepon dan air
d.      Biaya pemeliharaan
e.      Pajak
f.        Premi asuransi
g.       Biaya pemasaran dll.
Arus Kas
Menggambarkan jumlah uang yang masuk dan yang keluar baik jenis maupun jumlahnya, diestimasi sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan  kondisi pemasukan dan pengeluaran dimasa yang akan datang.
Jenis:
1.       Initial cash flow
2.       Operasional cash flow
3.       Terminal cash flow
Kriteria Penilaian Investasi
Kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah:
1.       Payback Period
2.       Average Rate of Return
3.       Net Present Value
4.       Internal Rate of Return
5.       Profitability Index
6.       Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas.
Rasio-rasio Keuangan
Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1.       Memberikan informasi keuangan tentang jumlah dan jenis-jenis aktiva.
2.       Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban dan jumlah modal.
3.       Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh, sumber-sumber pendapatan.
4.       Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.
5.       Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan.
6.       Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan.
Pihak-pihak yang berkepentingan:
·         Kreditur
·         Pemegang saham
·         Pemerintah
·         Manajemen
·         Karyawan
Jenis-jenis laporan keuangan:
1.       Neraca
·         Bentuk skonto atau horizontal (account form)
·         Bentuk laporan atau vertical (report form)
2.       Laporan laba rugi
·         Bentuk tunggal (single step system)
·         Bentuk majemuk ( multiple step system)
3.       Laporan arus kas
4.       Laporan perubahan modal
Proyeksi Neraca dan Laporan Laba Rugi
Neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukkan posisi harta, hutang dan modal perusahaan pada saat tertentu.
Komponen harta:
1.       Aktiva lancar terdiri dari:
a.       Kas
b.      Rekening pada bank ( giro dan tabungan)
c.       Deposito berjangka
d.      Surat-surat berharga
e.      Piutang
f.        Persediaan
g.       Biaya dibayar dimuka
h.      Pendapatan yang masih harus diterima
i.         Aktiva lancar lainnya
2.       Penyertaan
3.       Aktiva tetap terdiri dari:
a.       Berwujud: tanah, mesin, bangunan, peralatan, akumulasi penyusutan, dan aktiva tetap lainnya.
b.      Tdk berwujud: goodwill, hak cipta, lisensi, merek dagang.
4.       Aktiva lainnya terdiri dari:
Gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian, piutang jangka panjang, uang jaminan, uang muka investasi.
Komponen hutang dan modal:
1.       Hutang lancar: hutang dagang, hutang  wesel, hutang bank, hutang pajak, biaya yang harus dibayar, hutang sewa, hutang deviden, dan hutang lancar lainnya.
2.       Hutang jangka panjang: hutang hipotik, hutang obligasi, hutang bank jangka panjang, dan hutang jangka panjang lainnya.
3.       Ekuitas: modal saham, agio saham, laba ditahan, modal sumbangan.
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu.
Komponen laporan laba rugi:
1.       Penjualan (pendapatan )
2.       Harga pokok penjualan
3.       Laba kotor
4.       Biaya oprasi: biaya umum, biaya penjualan, biaya sewa, biaya administrasi.
5.       Laba kotor oprasional
6.       Penyusutan ( depresiasi)
7.       Pendapatan bersih operasi
8.       Pendapatan lainnya
9.       Laba sebelum bunga dan pajak
10.   Biaya bunga: bunga wesel, bunga bank, bunga hipotik, bunga obligasi, bunga lainnya.
11.   Laba sebelum pajak
12.   Pajak
13.   Laba sesudah bunga dan pajak
14.   Laba per lembar saham
 
Sumber : http://markdebie.blogspot.com/2011/10/studi-kelayakan-bisnis-aspek-keuangan.html
 
 

Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran merupakan faktor strtegis  atau kunci dari keberhasilan perusahaan, jika permintaan terhadap produk/ jasa yang dibuat kurang memadai seluruh kegiatanaspek-aspek yang lain tidak akan terwujud.
Jika propek permintaan terhadap permintaan produk lebih kecil dari peawarannya maka sitem produksi produk tersebut tidak layak dilaksanakan. Jika market space masih tersedia maka perlu diselidiki apakah pasar masih mampu menampung produk baru yang direncanakan.
Untuk mengetahui potensi permintaan dan penawaran terhadap suatu barang atau jasa, perlu dilakukan penelitian yang mendalamtentang perkembangan permintaan dan jumlah pemasoknya. Perkembangan permintaan dapat diduga melalui perubahan pendapatan, selera dan tingkah laku konsumen dalam membeli barang dan jasa tersebut.   

A. Produk Jasa Yang Ditawarkan

Spesifikasi produk yang akan dibuat serta sasaran pasarnya harus terurai dengan jelas serta segmen pengguna produk / jasa. Ciri manfaat suatu produk atau atribut lainnya membantu untuk membedakan dari produk pesaing Uraian spesifikasi produk yang jelas akan memudahkan dalam menghitung kebutuhan dahan baku yang digunakan. Sementara segmen pasar dan target pasar yang jelas akan membantu dalam penyusunan program pemasaran
B. Perkembangan Permintaan dan Prospeknya
Perkembangan permintaan dan prospek pasar terhadap suatu produk perlu diketahui, guna mendapatkan hal tersebut harus dilakukan penelitian pasar melalui perkembangan penjualan produk/ jasa sejenis yang dipublikasikan dalam berbagai laporan(studi data skunder) dan penelitian lapangan (market survey) tentang selera atau keinginan terhadap produk.
Proyeksi permintaan harus dibuat untuk beberapatahun ke depan, setidaknya untuk jangka waktu lima tahun atau disesuaikan dengan unsur peralatan utama yang digunakan.
Perhitungan statistik terhadap perkembangan dan prospek permintaan barang/ jasa harus dicantumkan dalam lampiran proposal bisnis tersebut,  termasuk sumber datanya supaya dapat dipertanggung jawabkan validitasnya. 
C.  Perkembangan Penawaran dan Prospeknya
Informasi tentang perkembangan penawaran dapat diamati dengan volume produksi atau melalui kapasitas produksi terpasang perusahaan sejenis yang sudah ada dipasar. Sedangkan data-data tentang perusahaan dan masing-masing kepasitas produksinya dapat diperoleh dari publikasi atau pencatatan pada BKPM, Depatemen Perindustrian dan Perdagangan, asosiasi perusahaan yang terkait dan sebagainya.
D.  Market Space dan Market Share
Adanya kelebihan volume perimntaan terhadap penawaranya menunjukkan ruang pasar yang dapat dipenuhi. Ruang pasar yang cukup besar menunjukkan indikasi bahwa pembangunan proyek untuk memenuhi permintaan tersebut LAYAK untuk dilaksanakan.
E.  Program Pemasaran
Program pemasaran disusun berdasarkan target pasar dan pangsa pasar yang akan dikuasai, rencana pemenuhan pangsa pasar disusun berdasarkan program pemasaran yang lebih rinci meliputi volume penjualan, kebijakan harga jual, system pembayaran, system distribusi dan kegiatan promosi yang digunakan.

Sumber : http://azharvokasi.blogspot.com/2010/09/perencanaan-usaha_5718.html