Rabu, 02 Juni 2010

Bab 5 Manusia dan Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, elok, permai, cantik, bagus dan sebagainya. Sedangkan benda yang memiliki sifat yang indah berarti merupakan hasil dari seni.
Kindahan adalah indentik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama atau abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, selain itu keindahan bersifat universal yang artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu, tempat, selera mode, dan kedaerahan atau lokal.

Sulit sebenarnya untuk kita menyatakan apakah keindahan itu. Keindaha itu merupaka suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas, keindahan akan baru terlihat apabila telah dihubugkan dengan suatu hal yang berwujud atau suatu karya.
Keindahan dapat pula dibedakan dalam perbedaan luas pengertiannya, yang terdiri:
Keindahan dalam arti luas.
Keindahan dalam arti estetis murni.
Keindahan dalam arti terbatas yang berhubungan dengan pengelihatan.

Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dahulu. Misalkan Plato menyebutkan tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedangakan aristoteles menyebutkan tentang keindahan itu adalah sesuatu yang baik dan menyenangkan. Keindahan dalam arti luas meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Untuk keindahan dalam arti estetis murni menyangkut dalam pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang di cerapnya. Sedangkan keindahan dalam arti terbatas meliputi segala sesuatu yang dicerapnya melalui penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Nilai ekstrinsik dan instrinsik

Nilai ekstrinsik merupakan sifat baik dari suatu benda sebagai suatu alat atau sarana untuk sesuatu hal yang lainnya. Yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.

Nilai Instrinsik merupakan sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

Kotemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmatimenurut selera seni dan selera biasa. Keinidahan yang di dasarkan oleh selera seni di dukung oleh kotemplasi dan ekstansi.

Kotemplasi adalah dasar dalam diri yang indah yang memciptaka sesuatu yang indah. Sedangkan ekstansi adalah dasar diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungakan dengan dasar luar diri manusia makan terjadi suatu penilaian bahwa sesuatu yang indah.

Keserasian
Keserasian merupakan dasar kata serasi yan artinya cocok, kena bendar dan sesuai. Sebagian ahli pikir menjelaskan kindahan bahwa pada dasarnya adalah suatu kualitas / pokok tertentu yang berada pada suatu hal. Kualitas yang paling disebut kesatuan(unity),keselarasan(harmoni),kesentangkupan(Sysmetri),keseimbangan(balance),keterbalikan (kontras). Selanjutnya keindahan itu tersesun dari keselarasan dan keterbalikan. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan yang tehubung yang serasi dengan antara benda yang di antara benda tersebut terdapat seorang pengamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar